Sabtu, 22 Agustus 2015
Selasa, 28 Juli 2015
KOASS part one
00.13
No comments
Setiap perjalanan kehidupan kita tak selamanya akan indah
Setiap detik yang akan menjadi kenangan, tidak selalu berakhir menjadi kenangan yang indah, bahkan bisa jadi salah satu kenangan terburuk.
28 Juli 2015
hari dimana aku sangat bete dan sangat membenci keadaan dimana aku harus berhadapan dengan manusia paling egois dan paling menjengkelkan di seluruh dunia ini. sayangnya aku harus bersamanya selama kurang lebih 2 tahun lamanya. aku harap segera berakhir koass ini satu kelompok dengannya. di antara bertujuh, hanya dia makhluk koass yang paling membuatku emosi.
baik hati cuma kalo ada butuhnya
tampak baik kalo ada maunya
that is you
Setiap detik yang akan menjadi kenangan, tidak selalu berakhir menjadi kenangan yang indah, bahkan bisa jadi salah satu kenangan terburuk.
28 Juli 2015
hari dimana aku sangat bete dan sangat membenci keadaan dimana aku harus berhadapan dengan manusia paling egois dan paling menjengkelkan di seluruh dunia ini. sayangnya aku harus bersamanya selama kurang lebih 2 tahun lamanya. aku harap segera berakhir koass ini satu kelompok dengannya. di antara bertujuh, hanya dia makhluk koass yang paling membuatku emosi.
baik hati cuma kalo ada butuhnya
tampak baik kalo ada maunya
that is you
Sabtu, 30 Agustus 2014
Baru Memulai Dokter Muda
02.39
No comments
McDonald Basuki Rachmat Surabaya
Sabtu, 30 Agustus 2014
Meskipun Kamis 28 Agustus 2014 kemarin aku baru yudisium, dan itu pun sempat dibatalkan (menyedihkan sekali)....Tapi pada akhirnya aku tetap diluluskan. Ada kesalahpahaman antara aku dan dosen pembimbingku. Untungnya si dosen pembimbing mengerti dan memaafkanku.
Senin besok, aku sudah memulai kehidupan menjadi dokter muda dengan menjalani kepaniteraan klinik di stase farmasi. Semoga saja langsung lulus. Amin Ya Allah...
tapi aku harus segera menyelesaikan revisi tugas akhirku sampai hari senin besok. semoga cepat selesai. Cukup banyak juga yang perlu dikoreksi nih. ahhhhh... si dosen pembimbingku terlalu perfeksionis sih.
Sabtu, 30 Agustus 2014
Meskipun Kamis 28 Agustus 2014 kemarin aku baru yudisium, dan itu pun sempat dibatalkan (menyedihkan sekali)....Tapi pada akhirnya aku tetap diluluskan. Ada kesalahpahaman antara aku dan dosen pembimbingku. Untungnya si dosen pembimbing mengerti dan memaafkanku.
Senin besok, aku sudah memulai kehidupan menjadi dokter muda dengan menjalani kepaniteraan klinik di stase farmasi. Semoga saja langsung lulus. Amin Ya Allah...
tapi aku harus segera menyelesaikan revisi tugas akhirku sampai hari senin besok. semoga cepat selesai. Cukup banyak juga yang perlu dikoreksi nih. ahhhhh... si dosen pembimbingku terlalu perfeksionis sih.
Kamis, 08 Mei 2014
Sinopsis Short Film Love Faith Miracle "Junk" (Aom Sushar Manaying)
Di era modern seperti sekarang ini, banyak perempuan memilih jalan aborsi. lebih dari 10.000 bayi dapat hidup dan tumbuh. Love Faith Miracle adalah kumpulan 7 film yang dibuat oleh para sutradara dan artis profesional di Thailand untuk memberikan pengertian kepada masyarakat dan menghentikan kekerasan dengan harapan mengubah "Korban" menjadi "Kebebasan".
Love Faith Miracle - 1
awal film dimulai dari seorang anak gadis yang menangis tersedu-sedu di bawah tangga. lalu turunlah seorang perempuan cantik, imut dan kelihatan bijaksana (siapa lagi kalau bukan Aom Sushar Manaying). Mendengar tangisan anak gadis itu, Aom bertanya,"Ada yang bisa aku bantu?"
Anak gadis itu menjawab,"Tidak, tak satupun bisa membantuku."
Aom berkata,"Benar, tak satupun bisa jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."
Anak gadis itu kembali menjawab,"Membantu diriku sendiri? Kau tahu apa yang sudah aku lalui? Apa yang sudah dilakukan ayah tiriku padaku? kamu bukan aku, jadi kamu tidak tahu."
Aom,"Lalu, bagaimana kau ingin tahu apa yang sudah aku lalui sepanjang hidupku?"
dimulailah kisah Aom dalam film kali ini...
seorang laki-laki dengan rambut pirang mendengar tangisan seorang bayi. lelaki itu kemudian mencari dimana suara tangisan bayi itu berasal. Dilihatnya sebuah kardus dekat sampah. Lelaki itu kemudian mendekati kardus itu dan pelan-pelan membukanya. Bayi kecil itu kemudian dirawat oleh lelaki jalanan tersebut. setelah bayi itu kemudian beranjak lebih besar, anak itu berjualan kalung bunga di stopan lampu lalu lintas. setiap hari anak itu menjual kalung bunga dan menyetorkan uangnya kepada lelaki yang mungkin sudah dianggapnya ayah. Imbalannya hanya sebungkus nasi. (Sedih melihatnya..... :(....)
Saat sedang berjalan, anak itu dipanggil oleh seorang guru relawan yang mengajar anak-anak di jalanan. Guru itu menawarkan sekotak susu kepada anak kecil itu. saat akan menerimanya, dia justru dipanggil oleh ayahnya. Lelaki itu melarang sang Guru untuk mengganggu anaknya. (Ya ampun padahal itu susunya gratis loh.... kejam amat). Anak kecil itu akhirnya diketahui namanya Toey (yang kelak dewasa diperankan si manis AOm Sushar).
Saat sudah beranjak dewasa, meskipun di sini Aom Sushar berperan sebagai gadis jalanan, menurutku dia tetap terlihat cantik dan tegar. Penampilannya lusuh tapi seperti biasa, Aom Sushar selalu totalitas dalam berakting dan dia menunjukkan kemampuannya itu dalam film ini.
Saat menemui salah satu temannya yang sedang berjualan kalung bunga, Toey termenung. Temannya bertanya,"Kau merindukan ibumu lagi?"
Toey menjawab,"Tidak merindukan, hanya ingin melihatnya. Hanya ingin tahu mengapa dia menelantarkanku." saat dipegang pundaknya oleh temannya, Toey bertanya,"Dimana Mai?"
Saat sedang mencari temannya yang bernama Mai, Toey melihat polisi. Toey dan kedua temannya pun berlari agar tidak ditangkap oleh polisi. saat sedang mengambil napas karena terengah2, Toey kaget karena ada yang memegang pundaknya. Ternyata orang yang memegang pundaknya itu adalah Guru relawan. Guru itu bertanya,"Kalian lari dari apa?"
Toey menjawab,"Dari Gang Sum." (Sepertinya Gang yang menguasai daerah mereka).
Guru "Mengapa kalian tidak datang untuk belajar? Kemana saja kalian?"
Toey 'Bekerja."
Guru "Menjual kalung bunga dan narkoba kalan sebut kerja?"
Toey,"Aku harus menghasilkan uang juga, karna tak ada yang memberiku makan."
Guru,"Lalu mengapa kamu tidak datang untuk menyelesaikan kursusmu? Kau akan mendapatkan pekerjaan yang baik jika bisa menulis dan membaca dengan lancar, kau tahu itu."
Toey,"Jangan habiskan waktumu untuk sampah seperti kami, Nona!"
Toey pun pergi meninggalkan Sang Guru dan diikuti oleh kedua temanya. mereka bertiga pun makan di sebuah tempat yang gelap, seperti sebuah gedung. saat sedang asyik makan, Toey bertanya,"Hey apa yang kau pakai di gigimu itu?"
teman Toey yang berjenis kelamin perempuan ini kalau di film Yes or No 1, dia berperan sebagai Nerd. "Ini behel, sedang trend. harganya hanya seribu bath."
Mai "Oh hoh... cantiknya. Apakah itu tidak membuatmu susah mengunyah nasi?"
Nerd menjawab,"Sangat.."
Toey di sini selain sebagai penjual narkoba tapi juga sebagai pemakai narkoba. Saat sedang asyik menghirup narkoba, Toey melamunkan kedua orang tuanya. Berkhayal bahwa dia akan bertemu dan bercanda dengan kedua orang tuanya. Di sini Aom terlihat sangat anggun, cantik dan menawan dengan gaun putihnya. Tiba-tiba ada yang membangunkan Toey. Ternyata dia adalah kakak dari Mai yang bernama Chai. kalau dalam film Yes or No 1, Chai ini berperan sebagai P Ood, asisten ayahnya Kim di perkebunan anggur.
Kak Chai meminta sedikit narkoba yang dimiliki Toey. Tetapi sayangnya, itu adalah jebakan dari polisi untuk menangkap para pengedar narkoba.
(sebenarnya aku sangat tidak suka menceritakan kelanjutan film ini, karena terlalu menyedihkan dan mengerikan. Tapi harus tetap aku tulis.)
Polisi yang menjebak Toey dan kawan-kawannya ini ternyata polisi yang brengsek. Bukannya memberikan nasehat yang baik agar anak2 jalanan itu berubah, justru malah menghina Toey dan kawan-kawannya sebagai sampah masyarakat. Kalaupun mereka ditangkap, kemudian dibebaskan lagi setelah beberapa tahun, mereka toh akan kembali menjual narkoba.
Kakak Chai menangis2 dan memohon agar dirinya dan teman2nya dilepaskan. Sang polisi malah tertawa terbahak-bahak. akhirnya polisi itu berkata,"Kalian hanya sampah. tak masalah jika kalian ingin bebas. tapi kalian harus melakukan apa yang ku perintahkan. Hey kau... (sambil menunjuk ke Toey)... lakukan pertunjukan sex dengan teman2mu maka aku akan melepaskan kalian semua."
Toey pun akhirnya melakukan apa yang diinginkan sang polisi. para polisi melihat pertunjukan menjijikkan itu dengan tertawa lepas. (mereka ini polisi biadab). Sejujurnya akting Aom di sini menurutku luar biasa, mimik wajahnya dan ekspresinya saat sedang melakukan "pertunjukan" sangat terlihat tersiksa. sumpah ngga tega banget aku melihatnya. Film ini membuatku emosi dan marah, Aom..... (nangis darah... lebay)
Toey sangat sedih. dia merasa kotor. dia masuk ke dalam kamar mandi dan memegang sebuah pisau. Entah untuk bunuh diri atau justru untuk membunuh polisi2 keji yang telah melukai kehormatannya sebagai seorang wanita. saat keluar dengan membawa pisau, Toey dihadang oleh Sang Guru relawan. Guru tersebut kemudian memeluknya dengan erat. memberinya kedamaian dan nasehat untuk menguatkan hati Toey.
Sang Guru kemudian membawa Toey menemui Biksu. Toey kemudian bersujud dan menyalakan api di vihara ditemani sang guru. Toey kemudian tinggal di vihara dan belajar membuat kerajinan bunga. Dia sungguh tidak sabaran dan masih malas2an.
Sang guru menemui Toey dan bertanya,"Apa masalahmu?"
Toey "Ya, aku tidak bisa berlama-lama lagi dengan orang2 di sini."
Guru,"Jika itu masalahnya, maka aku ingin mengatakan pada siapapun di dunia ini juga punya masalah. itu tidak tergantung pada orang lain, kau tahu itu. Itu karena kamu tak menerima mereka. Toey, ini tentang saat kamu harus memilih antara tenggelam dalam kegelapan atau memulai hidup baru?"
Toey kembali mencoba membuat kerajinan bunga. Tapi masih saja merasa kesulitan. Biksu perempuan yang menemaninya berkata,"jika kau lelah kau boleh tidur."
Toey pun tidur dan dia kembali bermimpi tentang kedua orang tuanya. Melanjutkan khayalannya saat dulu asyik menghirup narkoba. Tapi kali ini, kedua orang tuanya tidak ada. meninggalkan dirinya sendirian. Toey berusaha memanggil ayah dan ibunya, Tapi sosok orang tuanya hanya berlarian kesana kemari tanpa bisa Toey lihat. Biksu perempuan melihat Toey seperti sedang bermimpi buruk. Biksu tersebut mencoba membangunkan Toey dan Toey terbangun dengan napas yang sesak dan tersendat. Biksu itu berusaha menenangkan Toey.
"Tenanglah Toey. Tarik napas perlahan, Lepaskan semuanya. Biarkan semua berlalu."
Toey,"Aku sudah tidak sanggup lagi. Aku sekarat. Aku ingin mati."
Biksu,"Aku mengerti. Tenanglah... Tarik napas perlahan. lihatlah daun bunga itu, sebelum dia melepaskan keindahan ini, dia harus melewati banyak kesulitan juga. sama seperti kehidupan manusia seperti kita, seperti hidup Toey. Jika kau tidak berjuang untuk dirimu sendiri, maka tak satupun bisa membantumu. kecuali kau membantu dirimu sendiri.
setelah kejadian tersebut, Toey kemudian lebih bisa menerima hidupnya yang sekarang. Dia ikut berjalan-jalan dengan biksu lainnya tanpa alas kaki mengelilingi vihara. Toey juga banyak menghabiskan waktunya untuk berdoa kepada Buddha hingga kehausan.
suatu hari, Guru menemui salah satu biksu di vihara dan menanyakan kabar Toey. Biksu itu bertanya,"Apakah kau sudah dengar berita tentang Toey?"
Guru,"Tentang apa?"
Biksu,"Saat ini Toey sedang hamil 3 bulan dan lebih sialnya dia mendapatkan AIDS."
Guru terkejut.
biksu,"Ya. Dokter berkata mungkin Toey mendapatkan AIDS saat dia diperkosa."
Guru,"tapi tidak ada yang memberitahunya tentang hal ini kan?"
biksu menggelengkan kepala.
episode ini semakin memprihatinkan dan membuatku menangis karena Toey mendengar semua pembicaraan Guru dan Biksu tersebut di luar pintu smbil memegang perutnya. Dia pun sangat bersedih. aku juga, yang nonton ikutan sedih.
Di dalam kesedihannya yang mendalam, Toey menangis di bawah tangga. Biksu yang mengajarinya membuat kerajinan bunga mengajaknya untuk beribadah bersama. Tapi Toey menolak dan menangis tersedu-sedu.
Toey,"Apa yang sudah kulakukan di kehidupan sebelumnya yang tidak bisa ku bayar penuh di kehidupan sekarang? Aku terlahir untuk apa? Mengapa aku selalu menjadi begini. Mengapa? Apakah di mata orang lain aku hanya sampah?"
Biksu,"Toey, aku tahu kau terluka dan aku juga tahu bahwa setiap orang juga pernah terseret mesalah yang lebih di atasmu. Tapi orang-orang ini hanya dapat berusaha melakukan dan melepaskan. Ini kita yang memikul semua beban luka ini dan terkadang saat semua itu sembuh, tapi kita tetap saja terjebak dalam luka kita yang lama dan bahkan semakin dalam juga. Jadi siapa yang sebenarnya menyakiti diri kita?
Toey,"Aku berusaha.. tetapi aku tetap saja tidak bisa melupakannya. Aku berusaha tinggal dengan keadaan sekarang, tetapi tetap saja gambaran masa lalu terus menghantuiku."
Biksu,"tak satupun orang dapat melupakan lukanya di masa lalu. Tapi kita harus berusaha tinggal dengan luka itu tanpa merasakan sakit. Hanya biarkan luka itu menjadi guru kita untuk mengajarkan kita memliki hati nurani. Ingatlah Toey, semua masalah dapat diselesaikan hanya dengan memiliki hati nurani."
Kembali ke masa dimana Toey menasehati anak gadis di bawah tangga,"Ya, aku tidak tahu hal buruk apa yang terjadi padamu, tetapi aku tahu bahwa semua orang di dunia ini juga memiliki luka dan rasa sakit. Aku, kamu, setiap orang. Beda masalah, besa cerita. Tetapi aku percaya pada satu hal bahwa hati nurani dapat menyelesaikan semua masalah di dunia ini. Jika kita memiliki hati nurani. Tidak peduli sebesar atau sekecil apapun, kita hanya harus memiliki hati nurani dan belajar untuk tinggal dengan luka tersebut sehingga semua masalah tersebut tidak akan menyakiti kita. Ingatlah, bahwa orang lain juga dapat terjebak pada satu atau dua luka kita sendiri. tetapi jika kita lebih memilih untuk tetap mengingatnya dan selalu memikirkannya, itu akan membuat kita semakin terjebak pada luka yang sama semakin dalam dan dalam. pada akhirnya kita akan meninggal karenanya. cobalah memilih antara tetap tinggal pada masa lalu atau menyeberanginya. Tidak ada yang bisa membantumu jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."
MORAL VALUE :
Meskipun film ini salah satu film yang bernuansa Buddha, tetapi aku cukup menikmatinya. Kita dapat mengambil hikmah besar dari film ini. Banyak bersyukur bahwa mungkin apa yang kita alami justru tidak sebesar apa yang dialami orang lain. Mungkin sebenarnya masalah kita hanya masalah kecil dan masih banyak orang lain yang jauh lebih menderita daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus bertoleransi dan menghargai orang lain.
Love Faith Miracle - 1
awal film dimulai dari seorang anak gadis yang menangis tersedu-sedu di bawah tangga. lalu turunlah seorang perempuan cantik, imut dan kelihatan bijaksana (siapa lagi kalau bukan Aom Sushar Manaying). Mendengar tangisan anak gadis itu, Aom bertanya,"Ada yang bisa aku bantu?"
Anak gadis itu menjawab,"Tidak, tak satupun bisa membantuku."
Aom berkata,"Benar, tak satupun bisa jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."
Anak gadis itu kembali menjawab,"Membantu diriku sendiri? Kau tahu apa yang sudah aku lalui? Apa yang sudah dilakukan ayah tiriku padaku? kamu bukan aku, jadi kamu tidak tahu."
Aom,"Lalu, bagaimana kau ingin tahu apa yang sudah aku lalui sepanjang hidupku?"
dimulailah kisah Aom dalam film kali ini...
seorang laki-laki dengan rambut pirang mendengar tangisan seorang bayi. lelaki itu kemudian mencari dimana suara tangisan bayi itu berasal. Dilihatnya sebuah kardus dekat sampah. Lelaki itu kemudian mendekati kardus itu dan pelan-pelan membukanya. Bayi kecil itu kemudian dirawat oleh lelaki jalanan tersebut. setelah bayi itu kemudian beranjak lebih besar, anak itu berjualan kalung bunga di stopan lampu lalu lintas. setiap hari anak itu menjual kalung bunga dan menyetorkan uangnya kepada lelaki yang mungkin sudah dianggapnya ayah. Imbalannya hanya sebungkus nasi. (Sedih melihatnya..... :(....)
Saat sedang berjalan, anak itu dipanggil oleh seorang guru relawan yang mengajar anak-anak di jalanan. Guru itu menawarkan sekotak susu kepada anak kecil itu. saat akan menerimanya, dia justru dipanggil oleh ayahnya. Lelaki itu melarang sang Guru untuk mengganggu anaknya. (Ya ampun padahal itu susunya gratis loh.... kejam amat). Anak kecil itu akhirnya diketahui namanya Toey (yang kelak dewasa diperankan si manis AOm Sushar).
Saat sudah beranjak dewasa, meskipun di sini Aom Sushar berperan sebagai gadis jalanan, menurutku dia tetap terlihat cantik dan tegar. Penampilannya lusuh tapi seperti biasa, Aom Sushar selalu totalitas dalam berakting dan dia menunjukkan kemampuannya itu dalam film ini.
Saat menemui salah satu temannya yang sedang berjualan kalung bunga, Toey termenung. Temannya bertanya,"Kau merindukan ibumu lagi?"
Toey menjawab,"Tidak merindukan, hanya ingin melihatnya. Hanya ingin tahu mengapa dia menelantarkanku." saat dipegang pundaknya oleh temannya, Toey bertanya,"Dimana Mai?"
Saat sedang mencari temannya yang bernama Mai, Toey melihat polisi. Toey dan kedua temannya pun berlari agar tidak ditangkap oleh polisi. saat sedang mengambil napas karena terengah2, Toey kaget karena ada yang memegang pundaknya. Ternyata orang yang memegang pundaknya itu adalah Guru relawan. Guru itu bertanya,"Kalian lari dari apa?"
Toey menjawab,"Dari Gang Sum." (Sepertinya Gang yang menguasai daerah mereka).
Guru "Mengapa kalian tidak datang untuk belajar? Kemana saja kalian?"
Toey 'Bekerja."
Guru "Menjual kalung bunga dan narkoba kalan sebut kerja?"
Toey,"Aku harus menghasilkan uang juga, karna tak ada yang memberiku makan."
Guru,"Lalu mengapa kamu tidak datang untuk menyelesaikan kursusmu? Kau akan mendapatkan pekerjaan yang baik jika bisa menulis dan membaca dengan lancar, kau tahu itu."
Toey,"Jangan habiskan waktumu untuk sampah seperti kami, Nona!"
Toey pun pergi meninggalkan Sang Guru dan diikuti oleh kedua temanya. mereka bertiga pun makan di sebuah tempat yang gelap, seperti sebuah gedung. saat sedang asyik makan, Toey bertanya,"Hey apa yang kau pakai di gigimu itu?"
teman Toey yang berjenis kelamin perempuan ini kalau di film Yes or No 1, dia berperan sebagai Nerd. "Ini behel, sedang trend. harganya hanya seribu bath."
Mai "Oh hoh... cantiknya. Apakah itu tidak membuatmu susah mengunyah nasi?"
Nerd menjawab,"Sangat.."
Toey di sini selain sebagai penjual narkoba tapi juga sebagai pemakai narkoba. Saat sedang asyik menghirup narkoba, Toey melamunkan kedua orang tuanya. Berkhayal bahwa dia akan bertemu dan bercanda dengan kedua orang tuanya. Di sini Aom terlihat sangat anggun, cantik dan menawan dengan gaun putihnya. Tiba-tiba ada yang membangunkan Toey. Ternyata dia adalah kakak dari Mai yang bernama Chai. kalau dalam film Yes or No 1, Chai ini berperan sebagai P Ood, asisten ayahnya Kim di perkebunan anggur.
Kak Chai meminta sedikit narkoba yang dimiliki Toey. Tetapi sayangnya, itu adalah jebakan dari polisi untuk menangkap para pengedar narkoba.
(sebenarnya aku sangat tidak suka menceritakan kelanjutan film ini, karena terlalu menyedihkan dan mengerikan. Tapi harus tetap aku tulis.)
Polisi yang menjebak Toey dan kawan-kawannya ini ternyata polisi yang brengsek. Bukannya memberikan nasehat yang baik agar anak2 jalanan itu berubah, justru malah menghina Toey dan kawan-kawannya sebagai sampah masyarakat. Kalaupun mereka ditangkap, kemudian dibebaskan lagi setelah beberapa tahun, mereka toh akan kembali menjual narkoba.
Kakak Chai menangis2 dan memohon agar dirinya dan teman2nya dilepaskan. Sang polisi malah tertawa terbahak-bahak. akhirnya polisi itu berkata,"Kalian hanya sampah. tak masalah jika kalian ingin bebas. tapi kalian harus melakukan apa yang ku perintahkan. Hey kau... (sambil menunjuk ke Toey)... lakukan pertunjukan sex dengan teman2mu maka aku akan melepaskan kalian semua."
Toey pun akhirnya melakukan apa yang diinginkan sang polisi. para polisi melihat pertunjukan menjijikkan itu dengan tertawa lepas. (mereka ini polisi biadab). Sejujurnya akting Aom di sini menurutku luar biasa, mimik wajahnya dan ekspresinya saat sedang melakukan "pertunjukan" sangat terlihat tersiksa. sumpah ngga tega banget aku melihatnya. Film ini membuatku emosi dan marah, Aom..... (nangis darah... lebay)
Toey sangat sedih. dia merasa kotor. dia masuk ke dalam kamar mandi dan memegang sebuah pisau. Entah untuk bunuh diri atau justru untuk membunuh polisi2 keji yang telah melukai kehormatannya sebagai seorang wanita. saat keluar dengan membawa pisau, Toey dihadang oleh Sang Guru relawan. Guru tersebut kemudian memeluknya dengan erat. memberinya kedamaian dan nasehat untuk menguatkan hati Toey.
Sang Guru kemudian membawa Toey menemui Biksu. Toey kemudian bersujud dan menyalakan api di vihara ditemani sang guru. Toey kemudian tinggal di vihara dan belajar membuat kerajinan bunga. Dia sungguh tidak sabaran dan masih malas2an.
Sang guru menemui Toey dan bertanya,"Apa masalahmu?"
Toey "Ya, aku tidak bisa berlama-lama lagi dengan orang2 di sini."
Guru,"Jika itu masalahnya, maka aku ingin mengatakan pada siapapun di dunia ini juga punya masalah. itu tidak tergantung pada orang lain, kau tahu itu. Itu karena kamu tak menerima mereka. Toey, ini tentang saat kamu harus memilih antara tenggelam dalam kegelapan atau memulai hidup baru?"
Toey kembali mencoba membuat kerajinan bunga. Tapi masih saja merasa kesulitan. Biksu perempuan yang menemaninya berkata,"jika kau lelah kau boleh tidur."
Toey pun tidur dan dia kembali bermimpi tentang kedua orang tuanya. Melanjutkan khayalannya saat dulu asyik menghirup narkoba. Tapi kali ini, kedua orang tuanya tidak ada. meninggalkan dirinya sendirian. Toey berusaha memanggil ayah dan ibunya, Tapi sosok orang tuanya hanya berlarian kesana kemari tanpa bisa Toey lihat. Biksu perempuan melihat Toey seperti sedang bermimpi buruk. Biksu tersebut mencoba membangunkan Toey dan Toey terbangun dengan napas yang sesak dan tersendat. Biksu itu berusaha menenangkan Toey.
"Tenanglah Toey. Tarik napas perlahan, Lepaskan semuanya. Biarkan semua berlalu."
Toey,"Aku sudah tidak sanggup lagi. Aku sekarat. Aku ingin mati."
Biksu,"Aku mengerti. Tenanglah... Tarik napas perlahan. lihatlah daun bunga itu, sebelum dia melepaskan keindahan ini, dia harus melewati banyak kesulitan juga. sama seperti kehidupan manusia seperti kita, seperti hidup Toey. Jika kau tidak berjuang untuk dirimu sendiri, maka tak satupun bisa membantumu. kecuali kau membantu dirimu sendiri.
setelah kejadian tersebut, Toey kemudian lebih bisa menerima hidupnya yang sekarang. Dia ikut berjalan-jalan dengan biksu lainnya tanpa alas kaki mengelilingi vihara. Toey juga banyak menghabiskan waktunya untuk berdoa kepada Buddha hingga kehausan.
suatu hari, Guru menemui salah satu biksu di vihara dan menanyakan kabar Toey. Biksu itu bertanya,"Apakah kau sudah dengar berita tentang Toey?"
Guru,"Tentang apa?"
Biksu,"Saat ini Toey sedang hamil 3 bulan dan lebih sialnya dia mendapatkan AIDS."
Guru terkejut.
biksu,"Ya. Dokter berkata mungkin Toey mendapatkan AIDS saat dia diperkosa."
Guru,"tapi tidak ada yang memberitahunya tentang hal ini kan?"
biksu menggelengkan kepala.
episode ini semakin memprihatinkan dan membuatku menangis karena Toey mendengar semua pembicaraan Guru dan Biksu tersebut di luar pintu smbil memegang perutnya. Dia pun sangat bersedih. aku juga, yang nonton ikutan sedih.
Di dalam kesedihannya yang mendalam, Toey menangis di bawah tangga. Biksu yang mengajarinya membuat kerajinan bunga mengajaknya untuk beribadah bersama. Tapi Toey menolak dan menangis tersedu-sedu.
Toey,"Apa yang sudah kulakukan di kehidupan sebelumnya yang tidak bisa ku bayar penuh di kehidupan sekarang? Aku terlahir untuk apa? Mengapa aku selalu menjadi begini. Mengapa? Apakah di mata orang lain aku hanya sampah?"
Biksu,"Toey, aku tahu kau terluka dan aku juga tahu bahwa setiap orang juga pernah terseret mesalah yang lebih di atasmu. Tapi orang-orang ini hanya dapat berusaha melakukan dan melepaskan. Ini kita yang memikul semua beban luka ini dan terkadang saat semua itu sembuh, tapi kita tetap saja terjebak dalam luka kita yang lama dan bahkan semakin dalam juga. Jadi siapa yang sebenarnya menyakiti diri kita?
Toey,"Aku berusaha.. tetapi aku tetap saja tidak bisa melupakannya. Aku berusaha tinggal dengan keadaan sekarang, tetapi tetap saja gambaran masa lalu terus menghantuiku."
Biksu,"tak satupun orang dapat melupakan lukanya di masa lalu. Tapi kita harus berusaha tinggal dengan luka itu tanpa merasakan sakit. Hanya biarkan luka itu menjadi guru kita untuk mengajarkan kita memliki hati nurani. Ingatlah Toey, semua masalah dapat diselesaikan hanya dengan memiliki hati nurani."
Kembali ke masa dimana Toey menasehati anak gadis di bawah tangga,"Ya, aku tidak tahu hal buruk apa yang terjadi padamu, tetapi aku tahu bahwa semua orang di dunia ini juga memiliki luka dan rasa sakit. Aku, kamu, setiap orang. Beda masalah, besa cerita. Tetapi aku percaya pada satu hal bahwa hati nurani dapat menyelesaikan semua masalah di dunia ini. Jika kita memiliki hati nurani. Tidak peduli sebesar atau sekecil apapun, kita hanya harus memiliki hati nurani dan belajar untuk tinggal dengan luka tersebut sehingga semua masalah tersebut tidak akan menyakiti kita. Ingatlah, bahwa orang lain juga dapat terjebak pada satu atau dua luka kita sendiri. tetapi jika kita lebih memilih untuk tetap mengingatnya dan selalu memikirkannya, itu akan membuat kita semakin terjebak pada luka yang sama semakin dalam dan dalam. pada akhirnya kita akan meninggal karenanya. cobalah memilih antara tetap tinggal pada masa lalu atau menyeberanginya. Tidak ada yang bisa membantumu jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."
MORAL VALUE :
Meskipun film ini salah satu film yang bernuansa Buddha, tetapi aku cukup menikmatinya. Kita dapat mengambil hikmah besar dari film ini. Banyak bersyukur bahwa mungkin apa yang kita alami justru tidak sebesar apa yang dialami orang lain. Mungkin sebenarnya masalah kita hanya masalah kecil dan masih banyak orang lain yang jauh lebih menderita daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus bertoleransi dan menghargai orang lain.
Jumat, 18 April 2014
Nggak Kuat
21.02
No comments
Dokter itu adalah profesi yang masih dianggap sangat terhormat di kalangan masyarakat. Padahal menurutku, profesi dokter itu tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Banyak tantangannya, banyak resikonya dan tentu saja besar biaya pendidikannya. Jika orang menganggap mahasiswa kedokteran itu super sibuk, iya memang karena mereka dituntut memiliki waktu belajar yang lebih banyak. Adakah mahasiswa kedokteran yang banyak nganggurnya? iya tergantung pribadi masing-masing, kalo mau jadi mahasiswa kedokteran yang nyantai ya terserah. mau jadi mahasiswa kedokteran yang super sibuk dan membawa manfaat, ya itu hak individu masing-masing.
untuk menjadi seorang dokter umum membutuhkan waktu minimal 5,5 - 6 tahun. padahal jika kuliah di jurusan selain kedokteran umum atau gigi, mungkin 6 tahun sudah mendapat gelar Master (S2). Apalagi mengingat menjadi dokter terkadang bukan serta merta keinginan dan cita-cita pribadi. Tidak semua orang yang masuk menjadi mahasiswa kedokteran memiliki cita-cita sebagai dokter. Trust me... include me. Tapi banyak juga temanku yang mengingatkanku untuk bersyukur. Beberapa orang ingin menjadi dokter tapi mereka tidak bisa, tidak bisa karena mungkin nasib mereka atau mungkin memang mereka tak punya biaya yang cukup. Aku sadar bahwa memang seharusnya aku bersyukur. Tetapi tetap saja ada sesuatu dalam lubuk hatiku yang mengingatkanku bahwa ini semua tak kujalani sepenuh hati. Dokter bukanlah profesi impianku, itulah kenyataan dalam hati dan pikiranku.
Mungkin juga pemikiran itu adalah bentuk dari "excuse" yang membuatku tak bersemangat dan putus asa. Aku lelah berusaha menjadi dokter. Aku lelah berusaha untuk menjadi yang bukan aku inginkan. Tapi tetap saja aku harus melakukan ini semua. Aku adalah anak angkat yang bertanggung jawab untuk membalas budi dan mengangkat derajat kedua orang tuaku. Aku adalah satu-satunya harapan mereka. Mengapa aku terus berpikiran untuk menyerah? mengapa aku terus berpikir untuk mengakhiri hidupku atau meninggalkan semua keluargaku? Bukankah itu terlalu kejam? bukankah aku ini kejam?
Aku tidak tahu harus dekat dengan Allah. Aku justru malah menjauhiNya. Aku juga telah banyak berbohong kepada kedua orang tua angkatku, yang menyayangiku tanpa lelah. Tapi mengapa aku lelah membuat mereka tertawa? Mengapa aku jadi begini Tuhan?
Andai saja, Mr. W bisa membantuku, atau dr. C, dr. D dan dr. A mau membantuku lulus di gelombang 2 ini dan aku bisa yudisium bulan Mei ini, aku akan bahagia. Mungkin aku bisa sedikit lega. meskipun aku telah membuat orang tuaku kecewa. Ya Tuhan... aku mohon luluhkan hati orang-orang yang akan kutemui hari Senin besok. aku ingin mereka mau membantuku. Maafkan aku Tuhan sudah menjauhiMu. Aku tak bisa berpikir apa-apa. Aku bingung harus melakukan apa.
Kamis, 17 April 2014
Neurofibromatosis yang mengerikan
08.18
No comments
Pada Hari Rabu, 16 April 2014 aku berusaha menemukan sebuah alamat di daerah Gubeng Kertajaya Surabaya. setelah bertanya dari satu orang ke orang lain, akhirnya alamat itu tak jua ku temukan dan malah alamat itu sebenarnya tidak ada. Oh sial.... alamat palsu rupanya.
Saat aku akan melewati sebuah gang, aku melihat ada seorang laki-laki paruh bayah yang sedang duduk. Awalnya aku berniat akan bertanya tentang alamat yang sedang ku cari. dari kejauhan laki-laki itu tampak diam. tapi saat aku mulai menekan rem motorku dan semakin dekat dengan lokasi laki-laki itu duduk, aku langsung segera menarik gas motorku dan merasakan bulu kudukku merinding. Baru kali ini aku melihat sosok laki-laki yang sangat mengerikan dengan benjolan di seluruh wajah dan tangannya. Sungguh sangat mengerikan. Apakah itu tadi benar-benar manusia atau bukan? Aku langsung pergi dan ketakutan. Tapi anehnya aku langsung berpikir bahwa laki-laki tadi mungkin menderita sebuah penyakit kulit yang mengerikan. Aku memang memutuskan berhenti mencari alamat dan malah membelokkan motorku ke sebuah toko buku ternama dan terlengkap di Surabaya, tepatnya di daerah Pucang Anom. Setelah memarkirkan motor dan menitipkan tas ranselku, aku menuju ke komputer di toko buku itu untuk mencari Atlas Ilmu Penyakit Kulit. Dari situlah kemudian aku mendapatkan jawaban dari ketakutanku tadi. Sebenarnya dan kemungkinan besar laki-laki yang aku temui tadi adalah salah satu penderita penyakit bernama Neurofibromatosis.
Kurang lebih, laki-laki yang kutemui memiliki kondisi yang sama dengan foto di atas. Aku mencari foto itu di google. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, penderita Neurofibromatosis disebut sebagai manusia akar.
Gambar di atas menunjukkan kondisi penderita neurofibromatosis yang lebih parah bahkan disebut "manusia akar".
Senin, 14 April 2014
Cerpen 1 "Berani Dalam CInta"
23.21
No comments
Apakah cinta itu harus berlandaskan agama dan Tuhan?
Dimana cinta itu sebaiknya agamanya sama.
Dimana cinta itu sebaiknya berlawanan jenis.
Dimana cinta itu sebaiknya sederajat kekayaannya, keturunannya, pendidikannya, dll.
Dan apakah semua itu Cinta???
Kisah ini bermula dari sebuah kamar di Asrama Putri Universitas Kopka. Ada banyak mahasiswi dari berbagai provinsi di Myland, sebuah negara yang tak pernah dijajah dan memiliki kekayaan alam yang melimpah.
(Suara handphone berdering)
"Halo, Ma! iya hari ini aku sudah mendapatkan kamar baru. Kemarin aku sudah menemui Guru Siam. Mama jangan khawatirkan aku! Sebenarnya Jenni adalah sahabat yang baik. Hanya saja dia sedang memiliki banyak masalah dan sering menangis. Itu membuatku sulit berkonsentrasi belajar. Jadi aku memutuskan untuk tidak lagi satu kamar dengannya."
Langganan:
Postingan (Atom)