apa yang kamu rasakan saat kamu mulai mengetahui bahwa kamu bukan anak kandung orang tua yang sudah sejak kecil merawatmu?
apa yang kamu rasakan saat kamu akhirnya memahami bahwa kamu belum mampu melakukan yang terbaik untuk orang tuamu?
apa yang akan kamu rasakan jika jalan di depanmu seolah tertutup tembok cina dan kamu tidak lagi bisa bergerak?
semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa kamu bukan orang biasa. meski kamu kini belum menjadi siapa2. di tempat kuliah ini, kamu seolah menjadi negara ketiga, kumpulan orang2 yang tidak diperhitungkan. kumpulan orang2 antara putus asa, kesepian, sendiri dan punya kemampuan di bawah rata2.
pada umumnya kamu para manusia negara ketiga, terpilih menjadi dua, orang yang malas bersungguh2 atau orang yang bersungguh2 tetapi dianggap malas. meskipun sudah belajar sampai mati, hanya segitu kemampuanmu. hanya sampai itu saja kemampuanmu.
kamu tahu bagaimana caranya bangkit? tapi sebenarnya kamu tidak tahu bagaimana memulai kebangkitan itu.
kamu tahu bagaimana caranya bersabar? tapi sebenarnya kamu sedang dihadapkan kesabaran yang sangat besar.
mungkin sekarang kamu belum bisa mensyukuri apa yang ada. belum bisa melihat betapa yang kamu miliki sudah melebihi dari banyak orang. hanya kurang bersyukur dan harusnya kamu bangkit untuk melakukan suatu perubahan hidup. hiduplah dengan bermanfaat... hiduplah dengan membahagiakan tanpa memberika senyuman palsu.
itulah kamu... kamu yang menjadi diriku saat ini. detik ini... detik penuh batin yang kacau. mungkinkah ada sekelumit bisikan Tuhan untuk mereka, bahwa aku tidak sanggup saat ini.
akankah Tuhan membisikkan pada mereka, dua malaikat hidupku, bahwa aku membutuhkan mereka lebih dari yang mereka kira. aku sangat menyayangi mereka...
sesungguhnya aku memang belum bisa bangkit...
apa yang kamu rasakan saat kamu akhirnya memahami bahwa kamu belum mampu melakukan yang terbaik untuk orang tuamu?
apa yang akan kamu rasakan jika jalan di depanmu seolah tertutup tembok cina dan kamu tidak lagi bisa bergerak?
semua yang ada di sini akan menjadi saksi bahwa kamu bukan orang biasa. meski kamu kini belum menjadi siapa2. di tempat kuliah ini, kamu seolah menjadi negara ketiga, kumpulan orang2 yang tidak diperhitungkan. kumpulan orang2 antara putus asa, kesepian, sendiri dan punya kemampuan di bawah rata2.
pada umumnya kamu para manusia negara ketiga, terpilih menjadi dua, orang yang malas bersungguh2 atau orang yang bersungguh2 tetapi dianggap malas. meskipun sudah belajar sampai mati, hanya segitu kemampuanmu. hanya sampai itu saja kemampuanmu.
kamu tahu bagaimana caranya bangkit? tapi sebenarnya kamu tidak tahu bagaimana memulai kebangkitan itu.
kamu tahu bagaimana caranya bersabar? tapi sebenarnya kamu sedang dihadapkan kesabaran yang sangat besar.
mungkin sekarang kamu belum bisa mensyukuri apa yang ada. belum bisa melihat betapa yang kamu miliki sudah melebihi dari banyak orang. hanya kurang bersyukur dan harusnya kamu bangkit untuk melakukan suatu perubahan hidup. hiduplah dengan bermanfaat... hiduplah dengan membahagiakan tanpa memberika senyuman palsu.
itulah kamu... kamu yang menjadi diriku saat ini. detik ini... detik penuh batin yang kacau. mungkinkah ada sekelumit bisikan Tuhan untuk mereka, bahwa aku tidak sanggup saat ini.
akankah Tuhan membisikkan pada mereka, dua malaikat hidupku, bahwa aku membutuhkan mereka lebih dari yang mereka kira. aku sangat menyayangi mereka...
sesungguhnya aku memang belum bisa bangkit...