Merajut Mimpi sambil Membenahi Diri

Ini adalah BLOG Dokter Galau... Dokter yang bingung bagaimana menjalani kehidupannya dan menggapai cita-citanya

Kamis, 08 Mei 2014

Sinopsis Short Film Love Faith Miracle "Junk" (Aom Sushar Manaying)

Di era modern seperti sekarang ini, banyak perempuan memilih jalan aborsi. lebih dari 10.000 bayi dapat hidup dan tumbuh. Love Faith Miracle adalah kumpulan 7 film yang dibuat oleh para sutradara dan artis profesional di Thailand untuk memberikan pengertian kepada masyarakat dan menghentikan kekerasan dengan harapan mengubah "Korban" menjadi "Kebebasan".

Love Faith Miracle - 1

awal film dimulai dari seorang anak gadis yang menangis tersedu-sedu di bawah tangga. lalu turunlah seorang perempuan cantik, imut dan kelihatan bijaksana (siapa lagi kalau bukan Aom Sushar Manaying). Mendengar tangisan anak gadis itu, Aom bertanya,"Ada yang bisa aku bantu?"

Anak gadis itu menjawab,"Tidak, tak satupun bisa membantuku."

Aom berkata,"Benar, tak satupun bisa jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."

Anak gadis itu kembali menjawab,"Membantu diriku sendiri? Kau tahu apa yang sudah aku lalui? Apa yang sudah dilakukan ayah tiriku padaku? kamu bukan aku, jadi kamu tidak tahu."

Aom,"Lalu, bagaimana kau ingin tahu apa yang sudah aku lalui sepanjang hidupku?"

dimulailah kisah Aom dalam film kali ini...

seorang laki-laki dengan rambut pirang mendengar tangisan seorang bayi. lelaki itu kemudian mencari dimana suara tangisan bayi itu berasal. Dilihatnya sebuah kardus dekat sampah. Lelaki itu kemudian mendekati kardus itu dan pelan-pelan membukanya. Bayi kecil itu kemudian dirawat oleh lelaki jalanan tersebut. setelah bayi itu kemudian beranjak lebih besar, anak itu berjualan kalung bunga di stopan lampu lalu lintas. setiap hari anak itu menjual kalung bunga dan menyetorkan uangnya kepada lelaki yang mungkin sudah dianggapnya ayah. Imbalannya hanya sebungkus nasi. (Sedih melihatnya..... :(....)

Saat sedang berjalan, anak itu dipanggil oleh seorang guru relawan yang mengajar anak-anak di jalanan. Guru itu menawarkan sekotak susu kepada anak kecil itu. saat akan menerimanya, dia justru dipanggil oleh ayahnya. Lelaki itu melarang sang Guru untuk mengganggu anaknya. (Ya ampun padahal itu susunya gratis loh.... kejam amat). Anak kecil itu akhirnya diketahui namanya Toey (yang kelak dewasa diperankan si manis AOm Sushar).

Saat sudah beranjak dewasa, meskipun di sini Aom Sushar berperan sebagai gadis jalanan, menurutku dia tetap terlihat cantik dan tegar. Penampilannya lusuh tapi seperti biasa, Aom Sushar selalu totalitas dalam berakting dan dia menunjukkan kemampuannya itu dalam film ini.

Saat menemui salah satu temannya yang sedang berjualan kalung bunga, Toey termenung. Temannya bertanya,"Kau merindukan ibumu lagi?"

Toey menjawab,"Tidak merindukan, hanya ingin melihatnya. Hanya ingin tahu mengapa dia menelantarkanku." saat dipegang pundaknya oleh temannya, Toey bertanya,"Dimana Mai?"

Saat sedang mencari temannya yang bernama Mai, Toey melihat polisi. Toey dan kedua temannya pun berlari agar tidak ditangkap oleh polisi. saat sedang mengambil napas karena terengah2, Toey kaget karena ada yang memegang pundaknya. Ternyata orang yang memegang pundaknya itu adalah Guru relawan. Guru itu bertanya,"Kalian lari dari apa?"

Toey menjawab,"Dari Gang Sum." (Sepertinya Gang yang menguasai daerah mereka).

Guru "Mengapa kalian tidak datang untuk belajar? Kemana saja kalian?"

Toey 'Bekerja."

Guru "Menjual kalung bunga dan narkoba kalan sebut kerja?"

Toey,"Aku harus menghasilkan uang juga, karna tak ada yang memberiku makan."

Guru,"Lalu mengapa kamu tidak datang untuk menyelesaikan kursusmu? Kau akan mendapatkan pekerjaan yang baik jika bisa menulis dan membaca dengan lancar, kau tahu itu."

Toey,"Jangan habiskan waktumu untuk sampah seperti kami, Nona!"
Toey pun pergi meninggalkan Sang Guru dan diikuti oleh kedua temanya. mereka bertiga pun makan di sebuah tempat yang gelap, seperti sebuah gedung. saat sedang asyik makan, Toey bertanya,"Hey apa yang kau pakai di gigimu itu?"

teman Toey yang berjenis kelamin perempuan ini kalau di film Yes or No 1, dia berperan sebagai Nerd. "Ini behel, sedang trend. harganya hanya seribu bath."

Mai "Oh hoh... cantiknya. Apakah itu tidak membuatmu susah mengunyah nasi?"

Nerd menjawab,"Sangat.."

Toey di sini selain sebagai penjual narkoba tapi juga sebagai pemakai narkoba. Saat sedang asyik menghirup narkoba, Toey melamunkan kedua orang tuanya. Berkhayal bahwa dia akan bertemu dan bercanda dengan kedua orang tuanya. Di sini Aom terlihat sangat anggun, cantik dan menawan dengan gaun putihnya. Tiba-tiba ada yang membangunkan Toey. Ternyata dia adalah kakak dari Mai yang bernama Chai. kalau dalam film Yes or No 1, Chai ini berperan sebagai P Ood, asisten ayahnya Kim di perkebunan anggur.

Kak Chai meminta sedikit narkoba yang dimiliki Toey. Tetapi sayangnya, itu adalah jebakan dari polisi untuk menangkap para pengedar narkoba.

(sebenarnya aku sangat tidak suka menceritakan kelanjutan film ini, karena terlalu menyedihkan dan mengerikan. Tapi harus tetap aku tulis.)

Polisi yang menjebak Toey dan kawan-kawannya ini ternyata polisi yang brengsek. Bukannya memberikan nasehat yang baik agar anak2 jalanan itu berubah, justru malah menghina Toey dan kawan-kawannya sebagai sampah masyarakat. Kalaupun mereka ditangkap, kemudian dibebaskan lagi setelah beberapa tahun, mereka toh akan kembali menjual narkoba.

Kakak Chai menangis2 dan memohon agar dirinya dan teman2nya dilepaskan. Sang polisi malah tertawa terbahak-bahak. akhirnya polisi itu berkata,"Kalian hanya sampah. tak masalah jika kalian ingin bebas. tapi kalian harus melakukan apa yang ku perintahkan. Hey kau... (sambil menunjuk ke Toey)... lakukan pertunjukan sex dengan teman2mu maka aku akan melepaskan kalian semua."

Toey pun akhirnya melakukan apa yang diinginkan sang polisi. para polisi melihat pertunjukan menjijikkan itu dengan tertawa lepas. (mereka ini polisi biadab). Sejujurnya akting Aom di sini menurutku luar biasa, mimik wajahnya dan ekspresinya saat sedang melakukan "pertunjukan" sangat terlihat tersiksa. sumpah ngga tega banget aku melihatnya. Film ini membuatku emosi dan marah, Aom..... (nangis darah... lebay)

Toey sangat sedih. dia merasa kotor. dia masuk ke dalam kamar mandi dan memegang sebuah pisau. Entah untuk bunuh diri atau justru untuk membunuh polisi2 keji yang telah melukai kehormatannya sebagai seorang wanita. saat keluar dengan membawa pisau, Toey dihadang oleh Sang Guru relawan. Guru tersebut kemudian memeluknya dengan erat. memberinya kedamaian dan nasehat untuk menguatkan hati Toey.

Sang Guru kemudian membawa Toey menemui Biksu. Toey kemudian bersujud dan menyalakan api di vihara ditemani sang guru. Toey kemudian tinggal di vihara dan belajar membuat kerajinan bunga. Dia sungguh tidak sabaran dan masih malas2an.

Sang guru menemui Toey dan bertanya,"Apa masalahmu?"

Toey "Ya, aku tidak bisa berlama-lama lagi dengan orang2 di sini."

Guru,"Jika itu masalahnya, maka aku ingin mengatakan pada siapapun di dunia ini juga punya masalah. itu tidak tergantung pada orang lain, kau tahu itu.  Itu karena kamu tak menerima mereka. Toey, ini tentang saat kamu harus memilih antara tenggelam dalam kegelapan atau memulai hidup baru?"

Toey kembali mencoba membuat kerajinan bunga. Tapi masih saja merasa kesulitan. Biksu perempuan yang menemaninya berkata,"jika kau lelah kau boleh tidur."

Toey pun tidur dan dia kembali bermimpi tentang kedua orang tuanya. Melanjutkan khayalannya saat dulu asyik menghirup narkoba. Tapi kali ini, kedua orang tuanya tidak ada. meninggalkan dirinya sendirian. Toey berusaha memanggil ayah dan ibunya, Tapi sosok orang tuanya hanya berlarian kesana kemari tanpa bisa Toey lihat. Biksu perempuan melihat Toey seperti sedang bermimpi buruk. Biksu tersebut mencoba membangunkan Toey dan Toey terbangun dengan napas yang sesak dan tersendat. Biksu itu berusaha menenangkan Toey.

"Tenanglah Toey. Tarik napas perlahan, Lepaskan semuanya. Biarkan semua berlalu."

Toey,"Aku sudah tidak sanggup lagi. Aku sekarat. Aku ingin mati."

Biksu,"Aku mengerti. Tenanglah... Tarik napas perlahan. lihatlah daun bunga itu, sebelum dia melepaskan keindahan ini, dia harus melewati banyak kesulitan juga. sama seperti kehidupan manusia seperti kita, seperti hidup Toey. Jika kau tidak berjuang untuk dirimu sendiri, maka tak satupun bisa membantumu. kecuali kau membantu dirimu sendiri.

setelah kejadian tersebut, Toey kemudian lebih bisa menerima hidupnya yang sekarang. Dia ikut berjalan-jalan dengan biksu lainnya tanpa alas kaki mengelilingi vihara. Toey juga banyak menghabiskan waktunya untuk berdoa kepada Buddha hingga kehausan.

suatu hari, Guru menemui salah satu biksu di vihara dan menanyakan kabar Toey. Biksu itu bertanya,"Apakah kau sudah dengar berita tentang Toey?"

Guru,"Tentang apa?"

Biksu,"Saat ini Toey sedang hamil 3 bulan dan lebih sialnya dia mendapatkan AIDS."

Guru terkejut.

biksu,"Ya. Dokter berkata mungkin Toey mendapatkan AIDS saat dia diperkosa."

Guru,"tapi tidak ada yang memberitahunya tentang hal ini kan?"

biksu menggelengkan kepala.

episode ini semakin memprihatinkan dan membuatku menangis karena Toey mendengar semua pembicaraan Guru dan Biksu tersebut di luar pintu smbil memegang perutnya. Dia pun sangat bersedih. aku juga, yang nonton ikutan sedih.

Di dalam kesedihannya yang mendalam, Toey menangis di bawah tangga. Biksu yang mengajarinya membuat kerajinan bunga mengajaknya untuk beribadah bersama. Tapi Toey menolak dan menangis tersedu-sedu.

Toey,"Apa yang sudah kulakukan di kehidupan sebelumnya yang tidak bisa ku bayar penuh di kehidupan sekarang? Aku terlahir untuk apa? Mengapa aku selalu menjadi begini. Mengapa? Apakah di mata orang lain aku hanya sampah?"

Biksu,"Toey, aku tahu kau terluka dan aku juga tahu bahwa setiap orang juga pernah terseret mesalah yang lebih di atasmu. Tapi orang-orang ini hanya dapat berusaha melakukan dan melepaskan. Ini kita yang memikul semua beban luka ini dan terkadang saat semua itu sembuh, tapi kita tetap saja terjebak dalam luka kita yang lama dan bahkan semakin dalam juga. Jadi siapa yang sebenarnya menyakiti diri kita?

Toey,"Aku berusaha.. tetapi aku tetap saja tidak bisa melupakannya. Aku berusaha tinggal dengan keadaan sekarang, tetapi tetap saja gambaran masa lalu terus menghantuiku."

Biksu,"tak satupun orang dapat melupakan lukanya di masa lalu. Tapi kita harus berusaha tinggal dengan luka itu tanpa merasakan sakit. Hanya biarkan luka itu menjadi guru kita untuk mengajarkan kita memliki hati nurani. Ingatlah Toey, semua masalah dapat diselesaikan hanya dengan memiliki hati nurani."

Kembali ke masa dimana Toey menasehati anak gadis di bawah tangga,"Ya, aku tidak tahu hal buruk apa yang terjadi padamu, tetapi aku tahu bahwa semua orang di dunia ini  juga memiliki luka dan rasa sakit. Aku, kamu, setiap orang. Beda masalah, besa cerita. Tetapi aku percaya pada satu hal bahwa hati nurani dapat menyelesaikan semua masalah di dunia ini. Jika kita memiliki hati nurani. Tidak peduli sebesar atau sekecil apapun, kita hanya harus memiliki hati nurani dan belajar untuk tinggal dengan luka tersebut sehingga semua masalah tersebut tidak akan menyakiti kita. Ingatlah, bahwa orang lain juga dapat terjebak pada satu atau dua luka kita sendiri. tetapi jika kita lebih memilih untuk tetap mengingatnya dan selalu memikirkannya, itu akan membuat kita semakin terjebak pada luka yang sama semakin dalam dan dalam. pada akhirnya kita akan meninggal karenanya. cobalah memilih antara tetap tinggal pada masa lalu atau menyeberanginya. Tidak ada yang bisa membantumu jika kamu tidak membantu dirimu sendiri."


MORAL VALUE :

Meskipun film ini salah satu film yang bernuansa Buddha, tetapi aku cukup menikmatinya. Kita dapat mengambil hikmah besar dari film ini. Banyak bersyukur bahwa mungkin apa yang kita alami justru tidak sebesar apa yang dialami orang lain. Mungkin sebenarnya masalah kita hanya masalah kecil dan masih banyak orang lain yang jauh lebih menderita daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus bertoleransi dan menghargai orang lain.