Merajut Mimpi sambil Membenahi Diri

Ini adalah BLOG Dokter Galau... Dokter yang bingung bagaimana menjalani kehidupannya dan menggapai cita-citanya

Sabtu, 17 November 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Permasalahan yang ada di Indonesia ini semakin lama semakin kompleks dan beragam. Terjadi banyak hal yang membuat hati kita miris dengan kondisi bangsa kita saat ini. Satu demi satu masalah muncul, seperti intoleransi dalam beragama dengan perusakan tempat ibadah bahkan berujung pada pembunuhan ras, suku atau umat agama tertentu. Selain itu, pemerintah mulai legislatif, yudikatif dan eksekutif sudah terlalu banyak membuat rakyat kecewa dengan segala tindak-tanduk wakil rakyat yang amoral.

Di tengah rusaknya kehidupan di Indonesia, sosok KPK sebagai sebuah lembaga independen yang bertugas mengungkap dan menangkap koruptor yang bersarang di negeri ini sangat disorot dan diharapkan membawa perubahan. Tidak sedikit orang-orang yang ingin mengintervensi keberadaan KPK. KPK memang mulai ditakuti oleh koruptor-koruptor yang akan mendekati penjara dan sentuhan hukum. Beberapa kasus korupsi sudah diselesaikan oleh KPK dan masih ada juga yang belum terungkap. Mungkin karena banyaknya konspirasi terselubung di berbagai elemen pemerintahan.

Meskipun saya bukan mahasiswa jurusan politik, namun dalam dunia kedokteran yang saya tekuni, kejahatan korupsi adalah suatu tindakan kriminal. Korupsi itu tidak hanya mencakup materi semata. tetapi ketika seseorang menyia-nyiakan kepercayaan orang lain dan menyalahgunakan kekuasaan sekecil apapun itu tetap saja bagian dari korupsi. Sejak Sekolah Menengah Atas, banyak guru saya yang memberitahu tentang korupsi, seperti korupsi waktu dengan menyia-nyiakannya, korupsi dalam menyontek saat ujian, dan lain-lain. Bahkan setiap Hari Anti Korupsi, sebuah lembaga di SMA saya yang bernama Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) selalu berkampanye tentang ANTI KORUPSI. Pelajaran dan kegiatan tersebut melekat dalam kehidupan saya sehari-hari.

KETUA KPK

Jika saya menjadi ketua KPK, saya tidak bisa bekerja sendiri. Seorang pemimpin tidak akan mampu mengemban tugas tanpa bantuan anak buahnya. Dalam sebuah organisasi, adanya visi dan misi yang jelas disertai komitmen seluruh elemen yang ada dalam organisasi insya Allah dapat mewujudkan tujuan dan hasil yang maksimal. Itulah yang saya pelajari dari sekian banyak organisasi yang saya ikuti. Tentu saja KPK adalah organisasi yang jauh lebih besar dan kompleks, serta banyak orang yang andil di dalamnya.

Langkah awal yang saya lakukan adalah menyatukan visi dan mencari misi bersama yang sinergis di seluruh anggota KPK. Meskipun saya seorang ketua, saya akan memberikan teladan sebelum menyuruh anak buah saya melakukan apa yang saya perintah. Saya juga akan terbuka dan transparan dalam melakukan keputusan serta menjalankan pekerjaan. Jika masing-masing anggota dan ketua di KPK dapat saya satukan dan langkah mereka menyatu dengan langkah saya, keyakinan bahwa KPK menjadi sebuah lembaga yang susah untuk diintervensi dan tidak akan ada pihak yang berani menghalangi tugas kami untuk memberantas korupsi akan terwujud.
Tentunya tidak mudah menyatukan kepentingan dan pemikiran serta pendapat begitu banyak "kepala" di lembaga KPK. Namun itu adalah langkah awal yang penting untuk dilakukan. Tidak boleh ada anggota yang tidak puas dengan keputusan yang sudah dibuat bersama, karena tujuan KPK adalah satu yakni memberantas korupsi. Jika ada anggota KPK yang masih memiliki tujuan yang berbeda, upaya yang harus saya lakukan adalah mengajaknya pada tujuan utama, jika dia tidak mau maka saya mempersilakan anggota tersebut untuk bekerja di lembaga lain.
Langkah kedua setelah saya dapat menyatukan visi dan mencapai misi sesuai kesepakatn bersama, saya akan mulai menata kembali program yang dicanangkan oleh KPK sesuai dengan UU. Mengurutkan mana yang urgent harus segera diselesaikan, mana yang harus dipingggirkan sementara untuk mendapatkan hasil maksimal. Jika semua kasus sudah dirunutkan dan tertata rapi, pembagian tugas sudah diberikan, selanjutnya harus ada tindakan nyata untuk menyelidiki.
Langkah ketiga, saya akan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kegiatan pemberantasan korupsi, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya dan tentunya politik. Untuk mewujudkan Indonesia Bersih Korupsi harus diselaraskan dengan bantuan rakyat juga. Program KPK dengan membuat film, melakukan sosialisasi di sekolah tentang budaya korupsi, mengajak pakar sosial dan politik untuk berdiskusi dan mencari jalan terbaik serta merangkul pemuka agama untuk giat menyebarkan ajaran agar tidak melakukan korupsi.
Proses untuk mewujudkan Indonesia Bersih Korupsi tidaklah bisa dalam sekejap. Rakyat juga harus memahami bahwa tanpa bantuan semua elemen bangsa, KPK tidak akan bisa bertindak dan akan terus dihalangi tugasnya.

Apa yang saya tuliskan mungkin terlihat sepele bagi sebagian orang, namun hal kecil yang harus kita tata adalah NIAT atau TUJUAN kita sebenarnya. Jika kita mengetahui dampak dari budaya korupsi, memahami apa yang akan terjadi pada generasi kita nanti, marilah lekas membantu KPK dalam mewujudkan Indonesia Bersih Korupsi. Sebagai orang tua kita tanamkan kejujuran sejak dini pada keluarga. Sebagai guru kita didik murid-murid kita untuk berani berkata tidak pada korupsi. Sebagai rakyat kita berani untuk mengingatkan pemimpin yang lalim dan dzalim. Apapun status sosial kita, korupsi adalah masalah kita bersama, masalah semua rakyat yang peduli akan bangsa dan negaranya.

Semoga bermanfaat. SEKIAN


Tulisan di atas dilombakan dalam ajang "Lomba Blog Andai Aku Menjadi Ketua KPK" yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Tempo Media Group.

Tulisan di atas belum pernah diikutkan dalam lomba apapun dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya alias orisinil pemikiran pribadi.

Senin, 29 Oktober 2012

LOMBA MENULIS CERPEN "Semangat Hidup Masyarakat Bawah"


Assalamualaikum
Teman-teman, masih ingatkan bagaimana kita begitu ikhlas berbagi selama bulan Ramadhan kemarin? Apakah Cuma di bulan Ramadhan saja kita mau saling berbagi?

Kami mengadakan sebuah event (Lomba cerpen) dengan tujuan untuk berbagi bersama. So, siapkan tulisanmu untuk mengikuti event ini. Jangan Pernah Berhenti Untuk Selalu Berbagi

DL: 31 Oktober 2012

*25 Cerpen Nominator Dibukukan (Mayor/Indie).

TEMA:
Semangat Hidup Masyarakat Bawah (Fakir miskin, anak yatim, dll)
TUJUAN : Untuk Berbagi Sesama (Semua Royalti Dari Penjualan Buku disumbangkan sepenuhnya kepada orang-orang yang layak, dan semua kontributor + penulis tamu mendapat laporan Royalti)
Panitia bisa langsung menganulir naskah peserta yang berisikan tindakan asusila, cabul, sadisme, kekerasan yang berlebihan terhadap anak dan wanita, merendahkan atau menghina keyakinan/agama/suku/daerah tertentu, dan yang tidak melengkapi persyaratannya (baca poin selanjutnya).

PESERTA:
Pelajar, mahasiswa, guru, dosen, penulis pemula, penulis senior, dan siapa saja boleh ikutan, tapi dengan ketentuan khusus (baca poin selanjutnya).


SYARAT PENULISAN:
  1. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
  2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
  3. Kesesuaian dengan tema lomba dan tidak mengandung ponografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
  4. Biodata narasi sekitar 100-200 kata plus foto diri dalam biodata (jika tidak ada, cerpennya dinyatakan GUGUR), yang ditulis pada halaman akhir naskah cerpen. (Untuk Biodata tidak dihitung Halaman)
  5. Nama File cerpen sama dengan Judul Cerpen
  6. Kirim naskah cerpen (dengan format .doc atau docx) ke alamat email: lomba_indahnya_berbagi@ymail.com (dengan menulis di judul/subjek email: Peserta Berbagi – Nama Penulis - Judul Cerpen)
  7. Setiap peserta hanya boleh mengirim 1 cerpen terbaiknya. 
KRITERIA PENILAIAN
1. Orisinalitas.
2. Kreativitas pengolahan ide.
3. Kedalaman pesan.
4. Keindahan bahasa, kaidah penulisan dan kelengkapan naskah.


PENGUMUMAN PEMENANG:
Pengumuman 25 Nominator 31 November 2012, Pengumuman Pemenang 15 Desember 2012.


HADIAH:
Juara I : Juara II : Juara III : Mendapatkan Paket Buku dari Para Donatur dan Penulis Tamu dengan Total ± 1 Juta Rupiah (Hadiah bisa bertambah jika ada tambahan dari donator lain)
Ke-25 Nominator Mendapatkan e-sertifikat dari Panitian

KETENTUAN KHUSUS:

Peserta WAJIB Mengkopi event ini ke note fb-nya masing-masing (bisa juga ke blognya) dengan Men tag fb-nya Rik Sjp
 (info lebih lanjut klik di sini (www.sokjadipahlawan2.blogspot.com)

KETENTUAN MENGIKAT
  1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
  2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
  3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
  4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA (membukukkannya).
Para Penulis Tamu :

  1. Tha Artha
  2.  Repita Hadi
  3. Nenny Makmun
  4. Dian Sukma Kuswardhani
  5. Rahmi Oktariza
  6. Rini Asmara
  7. Eva Riyanty Lubis
  8. Ica Bdp
  9. Monica Perta Full
  10. Rofikoh ZraMagiztrian Mujahidah

Info Lengkap klik: www.sokjadipahlawan2.blogspot.com 
Bagi yang ingin jadi donator bisa kontak di : 085766502837

(DENGAN SEMANGAT BERBAGI, KITA IKUT MENIKMATI KEBAHAGIAN) 

Selasa, 18 September 2012

Berpetualang ke Bali Sendirian

19 September 2012
keberangkatanku ke Bali sendirian untuk pertama kalinya. benar-benar nekat karena KTP HILANG dan saat ada pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, aku pun ditegur oleh petugas KTP nya dan hampir saja ketinggalan bus yang aku tumpangi.
Gila memang, demi melampiaskan hasrat mbolangku, aku memakai uang yang harusnya tidak digunakan malah kugunakan bepergian. Ah ya sudahlah... aku akan berusaha mengumpulkan uang itu lagi.
Mendapat tempat duduk di sampung seorang teman yang berasal dari Madiun memang kelihatan medok sekali gaya bicaranya. Ku panggil mas dari tadi eh ternyata dia satu tahun di bawahku. Tidak terlalu asyik sih ngobrol dengan dia tapi setidaknya dia kelihatan baik.
Turun di Terminal Mengwi, aku sedikit ragu saat turun, tapi itu adalah terminal terakhir yang turun di Bali, karena bus ku akan melanjutkan perjalanan ke Mataram. Well, aku turun dan dipertemukan dengan seorang lelaki yang sampai detik ini saat aku menulis blog, aku tidak tahu namanya. Dia sungguh baik, terlalu baik malah. Dia membayar semua ongkos perjalananku dari mulai Terminal Mengwi sampai Kuta. Bahkan penginapanku seharga 120 ribu pun dia bayar tunai. luar biasaa....
terlalu baik sampai aku harus telepon ayu untuk meminta pertimbangan dia tentang lelaki asing ini.
Dengan lelaki ini aku bicara banyak hal tapi tetap dengan menyembunyikan identitasku. Aku kan harus tetap waspada meskipun sepertinya itu tidak jauh dengan curiga.

sudah dulu ah... capek juga nulis di bawah teriknya matahari di Pantai Kuta. Aku menanti sunset di Kuta.

Senin, 10 September 2012

SEKILAS "Manusia Bertopeng"

Sahabat Budug
Saya ingin bercerita tentang "manusia bertopeng". Mereka bukan lah seorang pahlawan yang sengaja memakai topeng untuk menutupi identitas kebaikan mereka. Tetapi, "manusia bertopeng" yang saya ceritakan adalah tentang manusia2 yang melakukan pencitraan palsu, sengaja membangun image melalui topeng mereka untuk kepentingan tertentu.

Di kampusku begitu banyak orang seperti itu, orang2 yang melakukan pencitraan demi mencapai suatu tujuan tertentu.Kalau tujuan itu baik dan pencitraan yang dilakukan juga sesuai dan jujur, seharusnya hasilnya juga baik. Lain halnya bila pencitraan yang dilakukan itu tidak sesuai dengan kenyataan, maka itu sama saja dengan sebuah penipuan.

TIDAK ADA TEMAN ATAU LAWAN YANG SEJATI, YANG ADA HANYA KEPENTINGAN SEJATI

Dulu aku tidak percaya dengan kalimat di atas. Menurutku masih ada orang2 yang bisa menjadi teman sejati, lawan sejati pun bisa menjadi kawan suatu saat. Namun setelah dipikir2 dan ditelusuri, pada dasarnya manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapai kebutuhan dan kepentingannya. Jadi selama kepentingan tersebut baik dan bertujuan baik, maka melakukan pertemanan dan perlawanan terhadap seseorang atas dasar kepentingan tertentu adalah HAL WAJAR.

Pagi ini aku sedang kuliah anak dan menyempatkan menulis blog meskipun sambil kuliah sih. Soalnya tadi dosenku marah2 karena ada anak2 di belakang kursiku yang super rame...

Paling2 ya anak2 menjijikkan itu..

Sudah ah...

Mau fokus kuliah.

Minggu, 09 September 2012

My 21th...

5 September 2012

sudah berniat ingin menulis di tanggal kelahiranku, ti belum sempat. baru 5 hari kemudian aku sempat menuliskan visi dan misi ku di umurku yang ke 21 tahun.

Menjelang jam 24.10, seorang teman tak terduga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Dia orang pertama yang mengucapkan dan aku sungguh tidak menduganya. Dia dulu adalah salah satu teman yang aku kagumi. Karena sesuatu hal keterlibatannya di dunia politik kampus secara tiba2, aku jadi sedikit segan dan punya perasaan berbeda dengan dia. Dia seorang perempuan kok bukan laki2.

Di tanggal lahirku, aku lebih banyak merenung. Tentang semua hal yang pernah aku lakukan dalam hidupku, baik yang dulu, sekarang dan mungkin nanti. Terutama aku lebih mengingat bagaimana record dari masa laluku, di setiap jenjang pendidikanku.

Aku sebenarnya malu karena telah melulakan masa laluku dulu. sepertinya aku kehilangan jati diriku di kampusku saat ini karena aku melupakan hikmah di masa lalu. masa lalu di setiap jenjang pendidikan ternyata diwarnai dengan perlawanan dan kesalahan2 yang berujung indah. Aku teringat dulu saat aku SD pernah dimusuhi oleh para murid perempuan karena aku lebih memilih bermain sepak bola daripada bola kasti (baseball) dengan mereka. Hal itu mungkin sepele, tapi saat itu aku bosan menjadi bawahan dan diremehkan saat bermain dengan murid perempuan.Sedangkan saat bermain dengan murid laki2, aku diperlakukan istimewa dan dihargai. Meskipun akhirnya aku malah membuat gol bunuh diri. hahaha...

Kemudian saat SMP, aku membocorkan rahasia teman di kelas sebelah tentang soal2 yang diberikan ibunya. Soal ujian yang dia dapat adalah hasil pemberian ibunya yang seorang guru di SMP ku. Itu adalah kecurangan. Dan aku melaporkannya ke kepala sekolah. Namun, banyak teman yang kemudian menjauhiku dan mengkhianatiku. Aku jadi teringat dengan tindakanku saat ini, melawan segala bentuk kecurangan di kampusku, di fakultasku. Calon2 dokter yang menjijikkan kelakuannya, menunjukkan mereka orang kaya yang tidak berkualitas dan tidak bermoral. Aahhhh....

Aku pun tersadar siapa aku sebenarnya? WHO AM I?

Bagaimana aku? Mengapa aku begini? Semua tentang diriku, aku mencoba memahami diriku sendiri. Memahami betapa pun setiap jejak hidupku, semua itu adalah pilihan. Aku percaya Allah selalu punya akhir yang indah dan bermakna di setiap cerita hidupku. Amin... semoga saja begitu.

HIDUPKU...
Antara terang dan gelap
Antara kemunafikan dan kejujuran sikap
berdiri tegap
menatap atap
meratap...

AKU
antar hilang dan timbul
seperti relief, cerita yang muncul

CUKUP
atau belum cukup
aku akan tetap hidup
tidak untuk membisu
tidak untuk mematung
hanya hidup
dan terus menghidupi
hidupku..

VISI DAN MISI DI USIA 21 tahun

1.BeLajar ilmu kedokteran lebih keras dan serius
2. Berusaha untuk sabarvdan menahan emosi dalam menyikapi situasi kampus
3. Belajar memahami banyak orang, banyak kepala, banyak hati, banyak kepentingan
4. memperbanyak prestasi di bidang tulisan dan stand up comedy

semoga setiap harapn bisa terwujud. Amin...

Senin, 03 September 2012

Mafia Kampus Bag. 2

Sore ini selepas ujian Semester Pendek Medical Genetic, rasanya sedikit lemas. Ya... sudah usaha sih. Terserah gimana hasilnya... Aku terlalu pesimis berharap yang terlalu tinggi.
Itulah kelemahanku, selalu merasa rendah diri dan terlalu sering melihat ke atas.

mengobati kegalauanku, aku nongkrong di kampus pusat. Terserah apa yang ingin ku lakukan. Aku bingung. Seolah hidup dalam penjara, dipenuhi orang2 yang hitam yang ternyata sama hitamnya denganku. Aku dengan mereka sama, sama2 punya dosa dan kehinaan pribadi.

Akhirnya aku bertemu dengan seorang kawan lama, Ganjar namanya. Dulu dia ketua UKM Aktual.
aku akhirnya curhat dengan dia dan satu orang temannya bernama mita.
Aku ceritakan semua kegalauanku. Yaaahhh... tetap tidak ada solusi.

Tuhan...
Aku capek dengan lingkungan seperti ini.
Aku lelah berada di lingkungan yang busuk seperti ini.
Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Aku bahkan tidak tahu aku ini bagaimana, siapa dan kenapa.

Ya Allah...
Salahkah doaku dulu?
Aku harus bagaimana?

Sabar? Untuk apa?
Ikhlas? Terlalu menyiksa.
Tidak peduli? Juga tidak baik.

Lalu?


iya berada di kampus dan di sini semua tidak ada yang baik. Bukan berarti aku sudah baik, justru aku ingin menemukan orang baik untuk menjadikan aku baik.

Sudahlah... sampai detik ini tak ada solusi apapun tentang bagaimana aku harus bersikap di kampus ini.

Jumat, 31 Agustus 2012

MAFIA KAMPUS Bag. 1

Hari ini aku ingin bercerita...
tentang dilema sebagai mahasiswa kedokteran. Aku sih tidak peduli dengan apapun pendapat orang lain di kampusku jika mereka membaca blog ku.
AKU BENCI KAMPUSKU.

TIDAK ADA YG BISA DIBANGGAKAN DARI KAMPUSKU SAAT INI.

Ingin sekali aku menjadi bagian dari almamaterku dan memberikan kontribusi yang besar untuk kampus. Sayangnya, yang aku tahu kampusku itu bejat, kampus yang hanya memikirkan materi tanpa memikirkan kualitas moral mahasiswanya.

Dari mulai pendaftaran masuk menjadi mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran kampusku hingga perjalanan kuliah sampai selesai. Tak satupun dari bagian itu yang lepas dari kecurangan, nepotisme, kejahatan dosen dan mahasiswa dalam manipulsi nilai. Iyaaa.... semua yang ada di kampusku adalah gambaran manipulasi kehidupan yang paling sempurna.

Ceritanya begini...
Kesejahteraan dosen dan mahasiswa di kampusku itu tidak sepenuhnya patut diacungi jempol. Biasa saja sih fasilitasnya. Cuma menurut beberapa dosen, gaji mereka itu kecil, tidak sebanding pula dengan gaji pegawai negeri. Padahal kan biasanya kalau kerja di swasta itu gajinya lebih besar. Selain itu, kuantitas pekerjaan yang dibebankan kepada dosen itu juga besar dan sangat banyak.

Bicara tentang fasilitas untuk mahasiswa, lambat laun sih makin diperbaiki dan ditambah jumlahnya. Dulu kuliah di ruangan yang sempit dan hanya AC sebanyak dua buah yang dibagi dengan 150 mahasiswa per kelas. Luar biasaaaa.... panas bukan? Sebenarnya AC yg terpasang itu empat buah tapi yang bisa digunakan hanya dua. Berkali2 dosen dan komting (alias ketua kelas) mengajukan komplain. Tapi para dosen bilang bahwa komplain atas rusaknya fasilitas di kampus itu hanya akan masuk telinga kiri dan keliar telinga kanan. Percuma dan takkan alias sulit dilaksanakan.
Kampus yang memprihatinkan.

Kampusku adalah perguruan tinggi swasta yang berada di satu naungan yayasan. Menurut sejarahnya, kampusku didirikan oleh petinggi Golkar. Maka dari itu jas almamaterku berwarna kuning muda. Bukan kuning seperti Universitas Indonesia loh yaaa....

Satu tahun pertama kuliahku, aku masuk menjadi anggota sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang jurnalistik. Aku belajar menjadi wartawan dan bagaimana menjadi orang yang kritis. Meskipun aku mahasiswa kedokteran, tapi aku tertarik di dunia jurnalistik. Wartawan itu adalah agen pengawas di semua sektor, baik pemerintahan maupun masyarakat. Mulai dari badan eksekutif sampai lapisan masyarakat paling bawah sekalipun. Menurutku... itu layak untuk ku pelajari.

Sejak itulah aku mengenal dunia kampusku sesungguhnya. Korupsi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa baik di tingkat universitas maupun fakultas, kemudian korupsi yang dilakukan tiap unit kegiatan mahasiswa, dilakukan rapi karena berdalih itu adalah hak mahasiswa. Korupsi juga dilakukan oleh pejabat2 dekanat yang pernah dibongkar oleh beberapa aktivisnya di tiap fakultas. Parahnya pula yayasan kampusku adalah pusat koruptor yang selalu mudah berkelit ketika dimintai pertanggungjawaban seputar fasilitas dan dana2 yang pernah dikeluarkan oleh mahasiswa.

Kampusku adalah gambaran sempurna tentang berjalannya korupsi dari tingkat paling bawah yaitu mahasiswa sampai tingkat eksekutif yakni yayasan. Bilang wow yaaaa?

Masih banyak cerita tentang MAFIA KAMPUS yang akan kuceritakan di blog ku ini.

Sementara cukup sekian dulu.

Minggu, 26 Agustus 2012

Mahasiswa Kedokteran Galau

Siang ini... terduduk terpaku di Mushollah gedung B kampusku.
Membaca sholawat nariyah tanpa henti, berharap dosen waliku akan mengijinkanku mengambil SKS penuh. Meskipun dengan nilai IP yang kurang bagus, entah begitu berharapnya aku mendapatkan SKS penuh. Pesannya Kyai Sulaiman yang membimbingku,"Kalau ingin mendapat belas kasihan dari orang maka bacalah sholawat nariyah."

Saat aku memberanikan diri masuk ke ruangan dosen waliku, ternyata sepi, kosong, beliau tidak ada. entah kemana. Aku jadi ragu. Maka aku putuskan untuk tidak perwalian hari ini.

Sahabat Budug,
aku adalah salah satu mahasiswa kedokteran yang saat ini sedang galau. Aku ini bukan mahasiswa pintar, aku justru sering beranggapan aku ini tidak pantas menjadi dokter. Kenapa? karena aku ini tidak terlalu pintar.
Semakin hari aku semakin resah, meragukan diri sendiri apakah aku mampu menjadi seorang dokter yang bisa memberikan pelayanan kesehatan yang layak kepada masyarakat. Dengan nilaiku yang kecil, IP rendah, pantaskah aku disebut dokter nantinya?
Bagaimana bila aku tidak mampu menjadi dokter yang mampu membantu masyarakat?
Bagaimana bila ternyata aku ini jauh dari ekspektasi dan harapan kedua orang tuaku dan keluarga besarku?

semua ini membebaniku.
rasanya sudah usaha meski sekuat tenaga tapi memang prosesku lebih lambat daripada mahasiswa kedokteran yang lain.

Impianku membangun Rumah Sakit Internasional di dekat jalan tol daerah Sidoarjo, apakah itu cuma khayalanku saja?
Meski kadang saat aku melewati hamparan sawah dekat tol itu saat aku pulang ke rumah, aku bacakan sholawat agar khayalanku menjadi nyata.

Sahabat Budug,
aku bingung bagaimana caranya menjadi mahasiswa kedokteran yang pintar sekaligus punya nurani. Aku melihat banyak temanku yang menjadi dokter karena uang dan keterpaksaan. Ada juga temanku yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai tinggi agar cepat lulus tapi mereka tidak punya kemampuan sebagai seorang dokter. Aku melihat banyak mahasiswa kedokteran pintar namun nurani mereka hanya seputar nilai dan materi.
dan sisanya mungkin mahasiswa seperti aku, kurang pintar tapi nurani sebagai seorang dokter ada.

entah apa yang bisa kulakukan saat ini untuk mengubah hidupku.
Jumlah SKS ku yang tidak lulus adalah 63. Itu angka yang fantastis, jelas tidak mungkin aku lulus tepat waktu. Butuh proses yang sangat panjang dan panjang untuk jadi dokter yang baik dan sukses.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Ikrar Budug

Sudah sejak lama sebenarnya mengembangkan diri melalui blog. Tapi selalu banyak kendala dan banyak alasan yang membuatku berganti-ganti blog.
namun kali ini aku berusaha istiqomah. Lillahi ta'ala ingin menebarkan sesuatu yang bermanfaat melalui blog ini.

Sahabat Budug.... sebenarnya nama itu aku ambil dari julukan yang diberikan oleh teman-teman di kampus. Agar terdengar familiar dan lucu saja.

dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,,, maka aku ikrarkan diri untuk terus menghidupkan blog ini dan membuat karya. Aku akan membangkitkan semangat berkaryaku lagi, semangat menulisku yang banyak terkubur akibat kemalasan dan kemanjaanku dalam menjalani hidup ini.

Blog ini juga sebenarnya berangkat dari kegalauanku akan hidup ini. Banyak hal yang sedang aku pikirkan saat ini. Hidupku saat ini berantakan, banyak kepalsuan dan kebohongan. Banyak orang ber"topeng" di sekitarku.

Aku lelah sebenarnya menghadapi hidup ni. Tapi aku harus terus yakin pada Allah bahwa cobaan dari-Nya tidak akan melebihi kuasa hamba-Nya.

Sekian